Politik Dukun Di Dunia Kerja
Ini adalah kisah yang
pernah dialami oleh kakak saya ketika dulu sempat bekerja di Batam.
Pengalaman ini terjadi kira-kira mungkin sekitar 7 tahun yang lalu. Saya
lupa persisnya kapan. Yang pasti ketika itu kakak saya diterima bekerja
di sebuah perusahaan di Batam setelah lulus SMK. Mungkin kira-kira
umurnya ketika itu sekitar 18 atau 19 tahunan.
Kakak saya adalah
lulusan sebuah SMK swasta di kota Payakumbuh. Dia mengambil jurusan
akuntansi. Dia adalah anak yang pintar. Terbukti dengan keberhasilannya
meraih juara kelas setiap semesternya. Nilai-nilainya bagus semua.
Apalagi juga didukung dengan soft skill lainnya yang biasanya selalu
diajarkan disekolah-sekolah SMK.
Ketika lulus SMK,
kakak saya lulus dengan hasil yang memuaskan. Karena ketika itu ibu saya
sedang tidak ada biaya untuk melanjutkan studi kakak ke perguruan
tinggi, akhirnya diputuskan bahwa kakak akan mencoba mengadu nasib di
daerah tetangga. Karena memang trennya setiap lulusan SMK di Sumbar
biasanya sangat tertarik untuk merantau mencari pekerjaan di Batam
(Kepri).
Setelah sampai di
Batam. Kakak mencoba melamar ke berbagai perusahaan yang membuka
lowongan. Dan akhirnya kakak dipanggil untuk tes seleksi untuk
menentukan diterimanya atau tidak pada perusahaan itu. kakak
mengeluarkan kemampuannya agar bisa lolos. Akhirnya kerja keras kakak
tidak sia-sia. Kakak langsung diterima pada perusahaan itu.
Sebuah kebahagian
tersendiri bagi kakak ketika itu. termasuk kami yang mendengar kabar
baik itu di kampung. Ketika itu pengiriman surat melalui pos masih
sering dilakukan karena hape (baca: telepon selular) masih belum banyak
yang menggunakn. Kami sekeluarga bangga dengan kakak. Kakak bisa
menunjukkan kemampuannya sehingga bisa langsung diterima.
Apakah
ketika itu kebahagian yang diperoleh kakak hanya sebagai keberuntungan?
Alasannya karena teman sesama pencari kerja yang tinggalnya berbarengan
dengan tempat tinggal kakak belum mendapatkan pekerjaan. Padahal ia
sudah duluan kesana. Dan ketika mendengar kabar bahagia yang dirasakan
kakak, sepertinya ia agak kurang senang mendengarnya. Kenapa kami bisa
mengetahui hal ini? karena setiap apa yang dilakukan dan dialami kakak
selama disana selalu ia sampaikan pada isi suratnya.sehingga kami bisa
paham apa yang kakak rasakan.
Kakak bekerja dengan
sangat telaten dan bersungguh-sungguh. Karena memang yang saya ketahui
kakak adalah gadis yang kuat kemauannya dan suka bekerja keras. Kakak
menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat dan etos kerja yang baik.
Tidak berapa lama
setelah kakak diterima, mungkin hanya beberapa bulan setelah itu kakak
mengalami kemalangan. Hal yang tidak pernah kami bayangkan terjadi.
Kakak menjadi kehilangan kesadaran seperti orang yang diguna-guna
(akibat kekuatan magis). Kenapa kemalangan itu menimpa kakak? Apa yang
kakak lakukan disana? Padalah kakak adalah anak yang baik dan suka
berteman dengan siapa saja. Jadi sepertinya tidak mungkin kakak
mempunyai musuh disana. Tapi kenapa bisa seperti itu?
Berat dugaan kami
bahwa yang mengguna-gunai kakak mugkin teman yang tinggal satu kontrakan
dengan kakak. Di perusahaan kakak tidak memiliki teman yang dirasa jealous. Hanya teman satu kontrakan itu yang hanya kelihatan sinis pada kakak.
Akhirnya kakak
diantar pulang oleh kerabat yang ada disana. Kami tidak mempermasalahkan
siapa dibalik itu semua. Jika benar kakak diguna-guna, biarlah tuhan
yang membalasnya. Kami tidak pernah mendoakan keburukan pada orang yang
mungkin berbuat demikian pada kakak. Kami hanya beranggapan positif
saja. Mungkin saja ketika itu kakak kecapaian karena pekerjaan. Akhirnya
kakak kurang konsentrasi dan sebagainya. Mungkin saja..
Yang jelas ambil
hikmahnya. Tidak lama setelah sampai dirumah, kakak bisa disembuhkan dan
kembali normal seperti semula. Kehidupan kakak berjalan baik. Tidak
lama berselang, kakak pun menemukan jodohnya dan akhirnya menikah. saat
ini telah memiliki seorang anak lelaki berumur 5 tahun.
Seiring berjalannya
waktu kehidupan kakak semakin baik. Ia sempat melanjutkan studi di
Universitas Terbuka. Dan ini hari-harinya ia isi dengan kegiatan
mengajar dan berdagang di pasar bersama suaminya.
Demikianlah suka-duka
di dunia kerja yang pernah dirasakan oleh kakak saya tercinta. Semoga
kita bisa mengambil hikmah dan semoga bermanfaat.
Sumber;kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar