Seorang penjilat adalah seorang yang ambisius
dan oportunis. Dia bekerja bukan semata-mata menjalankan tugas
sebaik-baiknya atas nama kewajiban, tapi di balik semua itu tersimpan
segudang niat dan rencana buruk.
Seorang penjilat adalah seorang yang rajin
membuat laporan buruk tentang sikap dan pekerjaan teman-temannya kepada
atasan, baik sesuai fakta atau hanya rekayasa belaka, dengan harapan
atasannya akan beranggapan dan berkesimpulan bahwa diri si pelaporlah
bawahan yang paling baik, paling berpotensi, paling qualified, paling bisa diandalkan di bidangnya, serta tak diragukan lagi loyalitasnya terhadap pimpinan.
Seorang penjilat juga wujud dari seekor bunglon. Di hadapan
teman-temannya dia sangat suka berpura-pura, pura-pura berbaur,
pura-pura menawarkan diri menjadi sahabat terbaik siapa saja. Tapi di
hadapan atasannya akan lain lagi ceritanya.
Kehilangan kedekatan dengan atasan dan kehilangan jabatan buat seorang
penjilat adalah musibah. Oleh karena itu sebelum musibah itu menimpanya,
dia akan sekuat tenaga mencapai keinginan dan mempertahankan apa yang
sudah diraihnya sampai titik darah penghabisan. Tak peduli usahanya itu
berdampak merugikan orang lain. Seorang penjilat berprinsip persetan
dengan hak dan kepentingan orang lain. Hak dan kepentingan dirinyalah
yang diutamakan.
Lidah seorang penjilat akan tumpul tak
bertuah di hadapan pemimpin yang jujur, amanah, bertanggung jawab,
adil, dan bijaksana. Seorang penjilat akan rontok harga dirinya di mata
seorang pemimpin yang lebih percaya pada prestasi bawahannya dari pada
percaya terhadap laporan-laporan rutin tanpa bukti dari seseorang.
Mari kita bekerja secara amanah,bersikap profesional dan tentu memiliki kemampuan sebagai pekerja di bidangnya,bukan kemampuan sebagai penjilat,karena seorang penjilat adalah orang yang tidak memiliki kemampuan dalam bekerja.
Think Big
Sumber:rbonetwork.blogspot.com
Senin, 04 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar