Ada beberapa ciri orang yang doyan cari muka dan tidak mempunyai kemampuan dalam bekerja:
1. Dia merasa paling sibuk, tapi sebenarnya tidak ada output kerjaan dia yang berguna.
2. Dia tidak akan segan-segan untuk
menindas rekannya. Tidak perlu secara fisik, tapi bisa juga dengan cara
mensabotase pekerjaan Anda. Nantinya, pekerjaan dia yang akan diajukan
dan dinilai baik oleh atasan.Copy paste laporan orang lain di modif sedikit lalu di akui sebagai karyanya.
3. Sabotase juga bisa dilakukan dengan
cara menutup hak akses Anda ke resource- resource yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan Anda (ataupun untuk membuat Anda nyaman
bekerja). Contoh paling gampang adalah administrator jaringan (network)
yang akan menutup atau membatasi akses internet untuk orang-orang yang
tidak dia sukai.Menghalangi anda untuk berinteraksi dengan top manajemen,menghalangi planing kerja anda agar tidak berjalan dengan baik,melakukan fitnah terhadap teman anda,bahkan yang lebih kejam melakukan sabotase secara fisik contoh melakukan sabotase pencurian barang perusahaan dll.
4. Dia sering mengajukan diri untuk mengerjakan tugas dari si atasan, tapi sebenarnya
pekerjaan itu dilemparkan ke orang lain,
apalagi Anda. Orang lain/Anda yang bersusah payah bekerja, dia yang
dapat nama baik/pujian.
5. Segala urusan atasan diurus oleh dia. Bahkan jika perlu dia menjadi jongos pribadi (tidak lagi asisten pribadi) atasan.
6. Menjadi mata-mata atasan dengan
melaporkan kegiatan anak buah (rekan kerjanya) yang dirasa tidak
berhubungan dengan pekerjaan di kantor. Bahkan jika perlu dia akan foto
Anda yang sedang ke-gap main game atau facebook-an.
7.Si penjilat sangat pandai dalam mencari alasan,apalagi untuk hal hal yang sebenarnya dia tidak mampu dan tidak mengetahui,biasanya si penjilat searching di mbah google lalu dengan tanpa malu copy paste dan print terus langsung di serahkan dengan atasa anda.
Upsss…ternyata Anda temukan orang-orang
dengan ciri-ciri di atas di kantor Anda. Dan ternyata memang benar dia
si pencari muka.
Seorang penjilat sejatinya sedang
membohongi dirinya sendiri.Apa yang dilakukannya berlawanan dengan
lubuk hatinya yang paling dalam. Ia rela melakukan apa saja secara
berlebihan demi mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang yang
dijilatnya. Biasanya yang menjadi korban penjilat adalah mereka yang
tergolong mapan dan superior, seperti atasan, pimpinan, pemegang
kekuasaan dan keputusan.
Sebagaimana kisah tersebut, Yunus bin
Ya’qub menjilat pemimpin agamanya, agar dengan cara itu ia mendapatkan
pengakuan ketaatan dan ketulusan dari pemimpinnya. Namun, sayangnya, ia
berhadapan dengan seorang pemimpin yang bukan hanya tidak mau dijilat,
tapi juga melarang segala bentuk penjilatan.
Lalu mengapa Islam melarang budaya
menjilat?? Menjilat adalah salah satu bentuk kehinaan. Padahal, Islam
datang menjunjung tinggi kemulian dan kehiormatan manusia. Sedangkan
penjilat berusaha menghinakan dirinya dan merobohkan harkat dan martabat
manusia yang dibangun Islam.
Terkadang, budaya menjilat ini timbul
karena kesalah pahaman terhadap makna dan pengertian tawadhu (rendh
hati). Misalnya, seorang bawahan merasa perlu memuji atasannya setinggi
langit demi menunjukkan loyalitasnya terhadap sang atasan. Ironis sekali
kalau sang atasan mengangguk-anggukkan kepalanya alias mengamini dengan
berbagai pujian itu. Sementara hal yang dijadikan bahan pujian
bawahannya itu sebenarnya tidak terjadi.
Dengan demikian, atasan ini telah
membiarkan kebohongan dan kepura-puraan terhadap dirinya terus
berlangsung. Sesuatu yang tidak ada pada dirinya terus berlangsung.
Sesuatu yang tidak ada pada dirinya dikatakan ada. Bukankah ini dusta
yang besar? Bukankah ini hal yang terlarang. Ali bin Abi Thalib pernah
berpesan, ”Memuji lebih dari yang seharusnya adalah penjilatan.” (Nahjul
Balaghah, hikmah 347). Karena itu, hindari sejauh mungkin segala
tindakan yang menjurus ke arah penjilatan.
Demikian si Pencari wajah alias muka yang biasanya terjadi di perusahaan,dalam artikel selanjutnya akan saya share' Si Bodoh mengaku hebat" ringkasan tentang si bodoh yang mengaku pintar,akan tetapi jika di tanya atasan tidak bisa menjawab dengan alasan" nanti saya cek di file" padahal si bodoh searching di mbah google ! miris banget toh? (TW)
Demikian si Pencari wajah alias muka yang biasanya terjadi di perusahaan,dalam artikel selanjutnya akan saya share' Si Bodoh mengaku hebat" ringkasan tentang si bodoh yang mengaku pintar,akan tetapi jika di tanya atasan tidak bisa menjawab dengan alasan" nanti saya cek di file" padahal si bodoh searching di mbah google ! miris banget toh? (TW)
0 komentar:
Posting Komentar