Selasa, 20 Oktober 2015

Jika Gagal jadi juara,apa reaksi rossi pada sang pengganggu Ianone?

Andrea Iannone ‘mengganggu’ perjalanan Valentino Rossi yang sedang meniti tangga juara dunia, sehingga point-nya di klasemen bisa didekati Jorge Lorenzo, lalu apa reaksi Rossi terhadap Iannone kalau gagal juara dunia?

Di sirkuit Phillip Island, Australia (18/10), Andrea Iannone yang baru bergabung di tim pabrikan Ducati menunggang Desmosedici GP15, berkali-kali menekuk Valentino Rossi yang lebih pengalaman mengendarai Yamaha M1. 
Keduanya mulai terlibat duel sengit sejak lap lima, setelah Rossi mencetak fastest lap. Saat itu Iannone berada di urutan kedua, Rossi keempat. Rossi berhasil menyalip rekan senegaranya itu yang menempati posisi tiga setelah digeser Marc Marquez.

Ketiganya sering mempertontonkan kekuatan dengan bergantian berada di depan memperebutkan posisi kedua. Saat itu Jorge Lorenzo tengah memimpin.

Namun khusus pertarungan antara Rossi dan Iannone, di lap tujuh Iannone kembali menyusul seniornya yang juga teman dalam latihan bermotor itu. Lap sembilan Rossi membuat fastest lap lagi dan berada di tempat ketiga.

Empat lap kemudian gantian Iannone menyalip Rossi sekaligus Marquez di trek lurus. Top speed Ducati memang ciamik di trek lurus. Sayang tidak bertahan lama, beberapa saat kemudian Iannone mundur di urutan empat.

Top speed Ducati di trek lurus menyentuh 340,3 km/jam. Motor lain sekitar 330-an km/jam. Lagi-lagi Iannone menyusul Rossi di lap 17. Balapan tinggal empat lap, Rossi dan Iannone berkali-kali tukar posisi. Kali ini Rossi yang unggul.

Lap 25, Iannone menyalip Rossi untuk menempati posisi kedua. Posisi saat itu Lorenzo di depan, diikuti Iannone, Rossi dan Mrquez. Dua lap kemudian atau lap terakhir, Iannone gagal mempertahankan kedudukannya setelah dilewati Marquez dan Rossi.

Namun perjuangan Iannone belum berakhir. Ia pun merebut posisi ketiga dari Rossi dan menggagalkan Rossi untuk naik podium. Akibat ‘diganggu’ Iannone, membuat point Rossi di klasemen bisa didekati Lorenzo yang finish kedua.

Rossi yang mengaku memiliki kecepatan hampir seimbang dengan Lorenzo , mengira bisa mengalahkan rekan setimnya itu sehingga bisa mengamankan keunggulan pointnya.

Rupanya Iannone tidak membantu, malah menyulitkan Rossi. Hasil ini membuat perebutan gelar juara dunia kian ketat di sisa dua balapan lagi.

Nah, karena dikecundangi Iannone, apakah Iannone akan tetap menjadi teman seandainya Rossi gagal jadi juara dunia tahun ini? “Tentu saja, iya,” jawab Rossi sambil tertawa meski ia kecewa. 

Sumber:otomotifnet.com.

0 komentar: