Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah. Tercatat rupiah tembus Rp14 ribu per dolar AS.
Kondisi
tersebut tentu akan memengaruhi industri otomotif nasional, terlebih
bagi kendaraan yang didatangkan secara utuh ke Indonesia. Diprediksi,
kondisi tersebut akan memengaruhi harga jual kendaraan-kendaraan
tersebut.
Menurut Honda melalui Bigbike Consultant
Wahana, Ahmad Sobari, pihaknya sejauh ini belum melakukan aksi naik
harga terkait rupiah yang terus melemah. “Sampai saat ini animo
masyarakat masih baik. Dolar memang naik, tapi kita masih belum merevisi
harga hingga saat ini,” ujarnya kepada VIVA.co.id, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Rabu 26 Agustus 2015.
Hal senada juga diungkapkan Sales & Promotion
PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Bobby Bharata. Pabrikan 'geng hijau'
itu mengaku telah melakukan antisipasi kenaikan dolar terhadap nilai
tukar rupiah, sehingga pihaknya masih enggan untuk merevisi harga hingga
saat ini.
“Harga yang kita tawarkan sebenarnya sudah antisipasi
dari kenaikan dolar seperti saat ini, sehingga kita masih belum ada
keinginan untuk revisi harga,” katanya saat ditemui VIVA.co.id.
Senada
dengan Honda dan Kawasaki, pabrikan garpu tala, Yamaha, juga demikian.
Pihaknya mengaku masih mematok harga sama dengan motor barunya yang
belum lama meluncur, YZF-R1 dan YZF-R1M.
“Harga masih sama, belum ada kenaikan. Kalau booking harga saat ini, tidak akan ada kenaikan harga walaupun barang baru ready sekira dua bulan ke depan,” ujar Kepala Cabang Yamaha CBU Mekar.
Sumber:viva.com
Rabu, 26 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar